Sabtu, 30 Juli 2011

PUISIKU

MALAM PENANTIAN
 wajah malam masih tetap kelam
dengan garis temaram
menyilang di bentangan bayang
dari samar cahaya yang ingin memberi terang

dendangan malam masih mengalunkan sepi
menari dengan lenggok resah dalam raga yang diam
menepis keluh  jiwa yang seketika menyusupi
hakikat rasa yang telah tumbuh tertanam

kita telah sama-sama melukis harap
pada lembaran wajah malam
agar bulan segera bersinar di langit hati
mengusir gulita dalam sendirii

juga menyanyikan syair-syair padu
di dendangan paling sunyi
agar langkah kita segera menyatu
menapaki jalan beralaskan kebersamaan

sebulan lagi
saat jarak telah terlipat....
dan kitapun tanpa sekat
saling menjerat
dalam ikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar